Esti Munafifah

Esti Munafifah. Mengajar IPA di MTsN 1Kota Blitar sejak tahun 1999 hingga sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Telur Petai, Sambal Cabai Ijo Kasar    Tantangan Hari ke 24 setelah jatuh di 121

Telur Petai, Sambal Cabai Ijo Kasar Tantangan Hari ke 24 setelah jatuh di 121

Telur Petai, Sambal Cabai Ijo Kasar

Tantangan Hari ke 24 setelah jatuh di 121

#TantanganGurusiana

Hari ini, setelah shalat subuh, ibu mengajak aku ke pasar. Aku senang jika ibu ada greget ke pasar. Itu pertanda napsu makannya lagi baik. Maklumlah usia sudah 76 tahun. Terjadi fluktuasi pada napsu makannya.

Pasar yang kami kunjungi dikenal dengan nama pasar templek. Karena pasar itu jam tujuh pagi sudah sepi. Lokasinya di pinggir jalan. Jadi kalau beli cukup menghentikan motor sejenak. Kita beli dengan cepat lalu melanjutkan ke tempat lain. Pasar ini cocok di saat pandemi covid-19.

Kami melihat seonggok buah petai. Buahnya tampak segar, mata buahnya cukup besar, tua buahnya sedang. Ibuku minta berhenti. Katanya ingin sarapan petai telur. Aku jadi mikir, sepertinya ibu belum pernah masak yang namanya petai telur. Yang pernah petai goreng dan telur goreng. Setelah kutanya, katanya melihat masakan petai telur ini di salah satu stasiun TV pada acara "doyan mangan."

Jadilah aku menyiapkan sarapan pagi, dengan menu "petai telur." Aku yang masak, ibu yang mengomando. Nah begini gaess

Bahan telur petai :

1 lonjor petai (ambil mata petai, biarkan kulit arinya lengket, biar tidak terlalu menyengat baunya), potong tiap mata petai jadi 2 bagian.

2 butir telur

2 lonjor daun bawang (daun pre), potong-potonh

garam secukupnya.

Cara masak :

Kocok telur dan garam sampai berbuih. Masukkan daun pre dan petai, aduk-aduk. Goreng dengan minyak agak banyak. Bolak-balik sampai berwarna kecoklatan dan matang.

Bahan sambal cabai ijo kasar :

15 cabai rawit hijau potong-potong

3 siung besar bawang merah potong kasar

2 siung besar bawang putih potong kasar

gula secukupnya (kalau aku suka agak manis)

garam secukupnya

1/2 butir jeruk nipis

Cara masak :

Panaskan minyak goreng secukupnya (agak sedikit). Masukkan semua bahan kecuali jeruk nipis. Goreng setengah matang. Tekan-tekan dengan uleg-uleg. Matikan api. Tambah perasan jeruk nipis.

Penyajian :

Ambil nasi, tumpangkan telur petai, siramkan sambalnya pada nasi. Biar tambah segar jangan lupa lalapannya.

Bagaimana cara santapnya? Uwek-uwek sambak dan nasi, cuil telur petainya. Masukkan ke mulut gaess. Duh, sampai di lidah pecah rasanya. Ketika petai kita kunyah sensasi bau petainya menusuk hidung hingga ke ulu hati. Bawang merah dan bawang putih yang diiris kasar berpadu dengan telur membuat tubuh terasa seksi. Sampai di dalam perut, pastilah mereka bertasbih pada Sang Pemberi Hidup. Karena telah memberikan kelezatan pada makhluk yang namanya manusia. Sungguh gaess, rugi kalau gak nyoba.

Kulihat ibuku juga begitu menikmati. Tangan tuanya yang keriput masih kuat untuk menyuap. Dengan ucapan bismilah ibuku mulai menyantap. Alhamdulillah masih diberi kesempatan sarapan bersama ibu. Semoga ibuku sehat selalu. Love You Ibu.

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, senangnya hati... Semoga ibunda sehat selalu. Barokallah

07 Jun
Balas

aamiin, terima kasih bun

07 Jun

Semoga bundanya sehat,,,pingin nyoba,,mksih ya

07 Jun
Balas

aamiin, terima kasih bun

07 Jun

Wow.. mantab

07 Jun
Balas

ayo nyoba, endolita

07 Jun



search

New Post